Kalau ...

"Kalau dia sayang, dia pasti butuh. Kalau dia butuh, dia pasti ngehubungin. Kalau dia nggak ngehubungin, dia pasti nggak butuh, apalagi sayang."



Jika ini dulu, mungkin aku hanya akan tersenyum tak peduli, karna memang belum ada seseorang yang benar-benar special kala itu. Tapi sekarang, kalimat itu lebih dari sekedar menggangguku, namun juga menusuk hati dan mematahkan semangatku. Bukan apa-apa sebenarnya, yang sangaaaaaat menggangguku adalah kenyataan bahwa sebenarnya aku berharap. Aku mencoba untuk tidak berharap lagi sekarang ini, namun kenyataan ini jelas menunjukkan bahwa aku gagal. Total.



Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, bahwa bagaimanapun juga aku harus baik-baik saja. Aku sudah melakukannya selama bertahun-tahun, tapi entah kenapa kali ini sedikit berbeda, hanya sedikit, tapi aku yakin aku masih bisa baik-baik saja.



Katakan saya aku munafik, tak mau mengakui perasaanku sendiri dengan mencoba menyalahkan hati. Memang benar. Aku munafik, jika itu definisi munafik menurutmu. Tapi semoga saja bukan munafik seperti itu yang tercantum dalam Al-Qur'an. Aku hanya takut, jika aku terlalu berharap, maka aku akan dikecewakan oleh harapan itu lagi.



Tapi semoga saja, ini akan seperti harapan-harapan yang dulu. Yang hancur menjadi berkeping-keping kemudian hilang dihempaskan angin. Lalu, aku akan kembali baik-baik saja. Kembali mampu menantang angin, juga ombak. Kembali ceria seperti biasanya.



Semoga saja.





Rizki Firda Morata Martin

@Kikyfirda_

8 April 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Pidato Ketua Osis Dalam Rangka Perpisahan Kelas IX

29 Maret 2017

Tempat Singgah