Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Diary, 29 April 2012

Aku bodoh, membiarkan rasaku bertahan disini, dan lebih bodohnya aku, aku rela kau sakiti. Aku tahu apa yang ada dalam fikirmu, dan Aku yakin Aku bisa menerima segala kemungkinan yang ada, walaupun Aku tahu ini tak baik untuk hatiku. Didepan semua orang mungkin aku bisa menutupi sakit ini lewat keceriaanku. Tapi bila aku sendiri, aku hanya bisa berdiam diri dengan tatapan kosong yang tampak menyedihkan. Aku hanya bisa berterima kasih karena engkau pernah mengisi hari-hari panjangku. Terima kasih karena engkau mau melukiskan warnamu dihatiku, walaupun hanya warna kelabu. Terima kasih karena kamu pernah memberiku kesempatan untuk mengenalmu. Terima kasih untuk semuanya. Aku menyayangimu.

Menunggu Bersama Harapan

Menunggu Bersama Harapan Ketika luka yang pernah ada kembali dirasa Ketika luka hanya menambah duka yang sudah ada Ketika luka hanya membuat batin semakin tersiksa Ketika luka hanya membuat kita berputus asa Mengapa luka harus kembali hadir? Membawa rasa sakit yang semakin menjadi? Mengapa harus kurasakan kembali? Ketika aku mulai memutuskan untuk kembali bangkit? Salahkah bila aku masih berharap? Agar dia datang tak hanya dalam mimpi Salahkah bila aku masih bertahan? Mencoba merangkai mimpi yang tiada pasti Salahkah bila aku masih setia menunggunya? Menunggu cintanya yang (mungkin) tiada pernah untukku Kalau memang cinta Mengapa tak pernah ada kata? Kalau memang sayang Mengapa tak pernah kau tunjukkan? Kalau memang suka Mengapa tak segera kau pastikan? Jikalau kamu menunggu Aku akan ikut menunggu Tapi sampai kapan kamu menunggu? Apakah sampai saat perpisahan itu tiba? Lalu apa yang membuatmu ragu? Apakah kau meragukan

Ampunilah Aku

Ampunilah Aku Dalam gelap malam Ditemani bintang-bintang Aku bersujud pada-Mu Memanjatkan setiap do’aku pada-Mu Aku tak tahu kepada siapa lagi aku harus mengadu Selain kepada-Mu Ya Rabb Meminta ampun atas segala dosaku Dosa karena lalai tak menunaikan kewajibanku Aku hanyalah hamba-Mu yang tak berguna Tolong ampuni aku Aku berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik Pribadi yang lebih taat pada-Mu ya khalik Ya Allah yang Maha pemurah Ampunilah aku Yang mungkin terlalu sering melupakanmu Sedangkan telah kau limpahkan karunia-Mu untukku Ya Allah yang Maha pengasih Ampunilah aku Yang dulu lebih mementingkan duniaku dari pada akhiratku Sedangkan itu semua hanyalah titipan-Mu Ya Allah yang Maha pengampun Ampunilah aku Tolong bantu aku Agar aku bisa menjadi lebih baik Menjadi hamba-Mu yang lebih berbakti dan taat Agar aku bisa meraih cinta-Mu ya Rabbi Rizki Firda Amalia Mengharap Cinta Illahi

Bukan Sang Bintang

Aku sudah lelah berjalan, Aku terlalu lemah untuk terus berlari, Aku terlalu rapuh bila harus berharap. Aku pernah berjanji pada sang bintang, Bahwa aku akan tetap berjalan, Dan akan beristirahat sebentar kala lelah menghampiriku, Tapi sekarang, Bintang itu menghilang, Bintang itu tak ada disampingku, Bintang yang dulu membantuku berdiri kala aku jatuh, Bintang itu pergi. Lalu kepada siapa sekarang aku harus bersandar saat lelah? Kepada siapa aku meminta bantuan saat aku sedang susah? Siapa yang akan membantuku berdiri? Dia adalah salah satu alasanku untuk bermimpi, Dia adalah hal terindah yang pernah aku miliki, Tapi sekarang dia pergi, Pergi bersama sang rembulan, Pergi bersama hal yang lebih pantas untuknya, Tapi tak tahukah ia? Bahwa aku disini jauh membutuhkannya? Sekarang aku tak punya alasan lagi untuk berlari, Aku tak punya daya lagi untuk terus melangkah, Aku tak punya kekuatan untuk menggapai mimpiku. Haruskah aku be

Lepas dan Bebas

Lepas dan Bebas Aku memulai langkahku yang pertama, Menapaki dunia baru dalam hidupku, Dunia dimana aku tak lagi bersamanya, Dunia dimana aku lebih merasa lebih tenang. Kurasakan semilir angin yang menerpa wajahku, Kunikmati lembut yang menenangkan jiwa, Kubiarkan angin membawaku terbang, Membawaku kemanapun dia mau. Aku menari bersama angin, Menikmati indah dunia yang diciptakan Tuhan, Aku bernyanyi bersama hujan, Menghilangkan setiap kegundahan yang ada dihati. Aku senang, Aku bahagia, Bisa terbebas darinya, Dari rasa kecewa yang menggoreskan lara. Telas kulepaskan semuanya. Aku tenang, Aku lega, Dengan ini aku lebih bisa menikmati dunia, Tanpa dia, Tanpa rasa kecewa. Aku berjalan dengan senyum, Aku berlari dengan tawa, Aku bahagia, Merasakan kembali tumbuhnya bunga yang pernah layu. Aku tak menyesal pernah merasa kecewa, Dia mengajarkanku untuk lebih bersabar, Dia mengajarkanku arti disakiti, Dia mengajarkanku agar menj

Kata Mereka

Kata Mereka Mereka bilang getaran ini adalah tanda, Mereka bilang ini namanya suka, Mereka bilang ini awal dari cinta, Apakah mereka benar? Tapi mengapa mereka bilang lupakan? Mengapa mereka bilang tinggalkan? Mengapa mereka bilang hapuskan? Mengapa mereka bilang demikian? Mereka bilang ini tak baik, Mereka bilang ini buruk untukku, Mereka bilang rasa ini terlalu berharga, Tak dapatkah mereka pahami rasaku? Mereka bilang aku tak secantik dia, Mereka bilang aku tak sepintar dia, Mereka bilang aku tak sepopuler dia, Apa maksudnya? Kata mereka yang lain, Sahabat harusnya saling mendukung, Sahabat harus saling menghargai, Sahabat harus saling menyemangati, Tapi mengapa mereka seakan menjatuhkanku? Mengapa mereka membuatkua ragu? Mengapa mereka seakan menjauhkanku darinya? Apa maksudnya? Aku (mungkin) tahu maksudnya, Aku (mungkin) mengerti, Mereka bilang dia tak baik untukku, Mereka bilang karena aku terlalu berharga, Tapi benark