Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Cabang - Cabang Ilmu Biologi

Cabang-Cabang Ilmu Biologi Biologi memiliki cabang ilmu yang spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya mampu mendalami salah satu cabang ilmu. Cabang cabang Biologi tersebut antara lain: 1. Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup 2. Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya 3. Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria 4. Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang 5. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan 6. Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri 7. Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul 8. Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia. 9. Br

Ceritaku : untuk Mas *****

Ceritaku : untuk Mas ***** Mungkin bagimu itu adalah hal biasa, Tapi lain bagiku, Tindakanmulah yang membuatku semakin menyayangimu, Semakin menerbangkan hatiku. Aku hanyalah gadis biasa, Tak ada yang menarik dalam diriku, Selalu berada dalam abu-abu, Belum bisa di sebut putih, hitampun tidak. Tapi aku tak tahu, Apa kamu melakukan itu pada semua orang? Atau hanya pada diriku? Sedangkan kamu berkata bahwa kamu tipe pribadi yang cuek. Aku semakin tersanjung untuk itu, Karena aku ikut menjadi bagian kecil orang beruntung itu, Walau harus aku menelan pil kekecewaan, Atas ketidakpedulianmu pada wanita. Tiga kalimat biasa yang kau tunjukkan padaku di hari itu, Menjadi luar biasa karena kamu, Akupun tak tahu, Mengapa dampaknya seluar biasa itu. Kau datang padaku menanyakan sebuah barang yang kau butuhkan, Walau kau menanyakannya pada setiap orang di kelas, Tapi karena itu pertama kali kau menyapaku (dan karena aku tak pernah membayan

May In Memories (5)

May In Memories 15 mei 2012 (2) Sejenak teringat olehku Masa kecil kita dahulu ... Bersama kita menentang angin Bermain melawan arus Terbang bersama ribuan burung kecil Dan bermimpi bersama gumpalan awan Masih ingatkah kamu? Dengan riang kicauan burung Dengan semilir angin yang menyejukkan Membuat kita lupa akan sekitar Bagaimana dengan lumpur yang mengenai baju? Juga kaki dan tangan? Masih ingatkah dengan ekspresi mereka yang tak terduga Tanpa kita sadari, kita membawa ceria Aku ingin kembali kemasa itu Masa dimana kita tak mengenal rasa sakit Masa dimana kita hanya mengenal bermain dan belajar Walau terjatuh kita akan mudah bangun lagi Aku rindu masa itu Kedewasaan begitu mengekangku kau tahu? Ini menyakitiku Dapatkah aku kembali ke masa lalu? Rizki Firda Amalia Little Princess @Princess_Kikyy

May In Memories (4)

May In Memories 15 mei 2012 (1) Aku melihat tepat ke matanya Saat dia juga menatapku Tak lama, hanya sekilas Secepat angin Dia tak pernah tahu Bagaimana berartinya ini untukku Setiap detik melihatnya Begitu sangat berharga Andai aku boleh meminta Aku ingin satu hari bersamanya Bila terlalu lama Satu menitpun tak apa Aku hanya ingin berdua bersamanya Duduk bersama bicara cinta Mengenang masa-masa bahagia Walau hanya menyisakan luka Andai aku boleh berharap Kepada sang waktu yang selalu berdetak Aku ingin kembali ke suatu masa Dimana masih ada aku dihatinya Tapi masih adakah ‘andai’ dalam hidupku? Sejuta harapku padanya telah sirna Saat kenyataan pahit membungkusku Membuatku harus tinggalkan semua Termasuk dirinya Aku sudah tak sanggu lagi Walau hanya sekedar berharap Rizki Firda Amalia Little Princess @Princess_Kikyy

May In Memories (3)

May In Memories 12 mei 2012 Aku tak tahu apa yang sedang bergejolak dalam dadaku Seperti terikat tali dengan sangat kuat, buatku sulit bernafas Aku menangis, meski hanya dalam hati Rasa ini begitu menyiksaku Mata itu, bibir itu, hidung itu, senyum itu Membuatku bergeming, tak ada yang dapat kulakukan Berbagai macam pikiran terus berkelebat dalam benakku Tentang bagaimana aku mengenalnya Bagaimana aku memahaminya Siapa dia? yang aku tahu hanya namanya Bagaimana dia? yang aku tahu hanya apa yang orang lain tahu Mengapa dia? yang aku tahu hanya kosong, nothing Dan tahukah apa yang telah aku simpulkan? Aku tak mengenalnya, sama sekali Aku tak bisa memahaminya Aku hanya (ingin) mengubahnya menjadi apa yang ku inginkan Mungkin aku menyesal, oh tidak .. tidak ada kata menyesal dalam kamusku Aku hanya kecewa karena aku tak bisa masuk lebih jauh kehidupnya Aku hanya kecewa karena sinarku masih belum cukup hangat untuk cairkan hatinya Aku hanya

May In Memories (2)

May In Memories 11 mei 2012 Aku tak tahu mengapa begini Aku juga tak tahu bagaimana bisa begini Aku sulit berhenti pikirkannya Aku sulit berhenti sebut namanya Yang aku tahu, aku menyayanginya Yang aku tahu, aku merindukannya Hanya itu yang aku tahu Walaupun kadang aku berpikir, itu semu Aku tak mau berharap terlalu jauh Aku hanya ingin dia yang dulu Yang selalu perhatikan aku Yang (seperti dia bilang) selalu menyayangiku Apakah aku terlalu berharap? Oke, hanya sebagai teman tak apa Aku hanya membutuhkan dia Bukan status atau apalah, just him Mungkin aku yang salah Tak mau melangkah lebih dulu Aku wanita, dan aku malu Aku masih butuh bimbingannya Aku sering mengatakan bahwa Aku benci melihat mereka yang sering bergonta-ganti pasangan Mereka hanya mempermainkan cinta Atau kadang salah mengartikan rasa Aku mengatakannya pada seluruh sahabatku Kadang mereka mengangguk dan setuju Kadang mereka diam, seperti berpikir Bodoh, itu h

May In Memories (1)

May In Memories 5 mei 2012 Sungguh .. Saat dia berkata demikian, hatiku terasa tak karuan Gugup, senang, tak tahu harus lakukakan apa Agar aku terlihat lebih baik dipandang Hatiku bergetar hebat, kutahan sakit yang sedikit menyerang kepalaku Kumantapkan hati, ku yakin setelah ini akan lebih bahagia ... Dia benar datang, dan aku senang Tapi tak bersama sosok yang sangat kuharapkan Aku mencoba berpikir positif Mataku juga masih mencari-cari Mungkin dia tertinggal dibelakang Kucoba hibur diriku sendiri Aku kecewa Saat aku bertanya padanya dan ia mengatakan tidak Lagi-lagi hatiku dihancurkan oleh harapan semu ... Aku mencoba menenangkan hatiku Menyusunnya kembali menjadi hati yang utuh Tapi masih tidak bisa Ada satu kepingan yang hilang Sepertinya ... Harapanku padamu ... Aku mencoba menghibur diriku Kurasa berkumpul bersama teman dapat membantuku aku mencoba menghibur diriku Dengan menangis Tapi aku tak boleh menangis Ini

Diary, 1 Mei 2012

Aku sedang mencoba 'tuk lupakanmu, Tapi selalu saja ada hal yang mengingatkanku tentangmu, Aku sudah dengan segenap hati mencoba, Tapi sepertinya aku menjatuhkan diri kedalam perasaan ini terlalu dalam. Harusnya keadaan ini dapat membantuku, Harusnya dengan ini aku lebih mudah melupakanmu, Tapi malah sebaliknya yang terjadi, Aku malah sering memikirkanmu, Aku sering bertanya-tanya, Bagaimana kamu tanpa aku? Aku juga masih sering bertanya, Mengapa ini semua terjadi? Adakah salah pada diriku? Ataukah salah itu terletak padamu? Lalu mengapa seperti aku yang salah? Sedangkan aku sendiri tak tahu apa salahku. Kamu menghilang, bersama semua jawaban atas tanyaku, Tak ada lagi kabar, Tak pernah tinggalkan pesan, Senyum saat berpapasanpun tak ada, apalagi salam. Aku masih belum mengerti, Kenapa engkau begitu dingin padaku, Padahal kehangatanmu sebelum ini masih bisa kurasakan, Kasih sayang dan kepedulianmu masih begitu terasa. Aku suka kamu, Caramu merayuku sa

Diary, 29 April 2012

Aku bodoh, membiarkan rasaku bertahan disini, dan lebih bodohnya aku, aku rela kau sakiti. Aku tahu apa yang ada dalam fikirmu, dan Aku yakin Aku bisa menerima segala kemungkinan yang ada, walaupun Aku tahu ini tak baik untuk hatiku. Didepan semua orang mungkin aku bisa menutupi sakit ini lewat keceriaanku. Tapi bila aku sendiri, aku hanya bisa berdiam diri dengan tatapan kosong yang tampak menyedihkan. Aku hanya bisa berterima kasih karena engkau pernah mengisi hari-hari panjangku. Terima kasih karena engkau mau melukiskan warnamu dihatiku, walaupun hanya warna kelabu. Terima kasih karena kamu pernah memberiku kesempatan untuk mengenalmu. Terima kasih untuk semuanya. Aku menyayangimu.

Menunggu Bersama Harapan

Menunggu Bersama Harapan Ketika luka yang pernah ada kembali dirasa Ketika luka hanya menambah duka yang sudah ada Ketika luka hanya membuat batin semakin tersiksa Ketika luka hanya membuat kita berputus asa Mengapa luka harus kembali hadir? Membawa rasa sakit yang semakin menjadi? Mengapa harus kurasakan kembali? Ketika aku mulai memutuskan untuk kembali bangkit? Salahkah bila aku masih berharap? Agar dia datang tak hanya dalam mimpi Salahkah bila aku masih bertahan? Mencoba merangkai mimpi yang tiada pasti Salahkah bila aku masih setia menunggunya? Menunggu cintanya yang (mungkin) tiada pernah untukku Kalau memang cinta Mengapa tak pernah ada kata? Kalau memang sayang Mengapa tak pernah kau tunjukkan? Kalau memang suka Mengapa tak segera kau pastikan? Jikalau kamu menunggu Aku akan ikut menunggu Tapi sampai kapan kamu menunggu? Apakah sampai saat perpisahan itu tiba? Lalu apa yang membuatmu ragu? Apakah kau meragukan

Ampunilah Aku

Ampunilah Aku Dalam gelap malam Ditemani bintang-bintang Aku bersujud pada-Mu Memanjatkan setiap do’aku pada-Mu Aku tak tahu kepada siapa lagi aku harus mengadu Selain kepada-Mu Ya Rabb Meminta ampun atas segala dosaku Dosa karena lalai tak menunaikan kewajibanku Aku hanyalah hamba-Mu yang tak berguna Tolong ampuni aku Aku berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik Pribadi yang lebih taat pada-Mu ya khalik Ya Allah yang Maha pemurah Ampunilah aku Yang mungkin terlalu sering melupakanmu Sedangkan telah kau limpahkan karunia-Mu untukku Ya Allah yang Maha pengasih Ampunilah aku Yang dulu lebih mementingkan duniaku dari pada akhiratku Sedangkan itu semua hanyalah titipan-Mu Ya Allah yang Maha pengampun Ampunilah aku Tolong bantu aku Agar aku bisa menjadi lebih baik Menjadi hamba-Mu yang lebih berbakti dan taat Agar aku bisa meraih cinta-Mu ya Rabbi Rizki Firda Amalia Mengharap Cinta Illahi

Bukan Sang Bintang

Aku sudah lelah berjalan, Aku terlalu lemah untuk terus berlari, Aku terlalu rapuh bila harus berharap. Aku pernah berjanji pada sang bintang, Bahwa aku akan tetap berjalan, Dan akan beristirahat sebentar kala lelah menghampiriku, Tapi sekarang, Bintang itu menghilang, Bintang itu tak ada disampingku, Bintang yang dulu membantuku berdiri kala aku jatuh, Bintang itu pergi. Lalu kepada siapa sekarang aku harus bersandar saat lelah? Kepada siapa aku meminta bantuan saat aku sedang susah? Siapa yang akan membantuku berdiri? Dia adalah salah satu alasanku untuk bermimpi, Dia adalah hal terindah yang pernah aku miliki, Tapi sekarang dia pergi, Pergi bersama sang rembulan, Pergi bersama hal yang lebih pantas untuknya, Tapi tak tahukah ia? Bahwa aku disini jauh membutuhkannya? Sekarang aku tak punya alasan lagi untuk berlari, Aku tak punya daya lagi untuk terus melangkah, Aku tak punya kekuatan untuk menggapai mimpiku. Haruskah aku be

Lepas dan Bebas

Lepas dan Bebas Aku memulai langkahku yang pertama, Menapaki dunia baru dalam hidupku, Dunia dimana aku tak lagi bersamanya, Dunia dimana aku lebih merasa lebih tenang. Kurasakan semilir angin yang menerpa wajahku, Kunikmati lembut yang menenangkan jiwa, Kubiarkan angin membawaku terbang, Membawaku kemanapun dia mau. Aku menari bersama angin, Menikmati indah dunia yang diciptakan Tuhan, Aku bernyanyi bersama hujan, Menghilangkan setiap kegundahan yang ada dihati. Aku senang, Aku bahagia, Bisa terbebas darinya, Dari rasa kecewa yang menggoreskan lara. Telas kulepaskan semuanya. Aku tenang, Aku lega, Dengan ini aku lebih bisa menikmati dunia, Tanpa dia, Tanpa rasa kecewa. Aku berjalan dengan senyum, Aku berlari dengan tawa, Aku bahagia, Merasakan kembali tumbuhnya bunga yang pernah layu. Aku tak menyesal pernah merasa kecewa, Dia mengajarkanku untuk lebih bersabar, Dia mengajarkanku arti disakiti, Dia mengajarkanku agar menj

Kata Mereka

Kata Mereka Mereka bilang getaran ini adalah tanda, Mereka bilang ini namanya suka, Mereka bilang ini awal dari cinta, Apakah mereka benar? Tapi mengapa mereka bilang lupakan? Mengapa mereka bilang tinggalkan? Mengapa mereka bilang hapuskan? Mengapa mereka bilang demikian? Mereka bilang ini tak baik, Mereka bilang ini buruk untukku, Mereka bilang rasa ini terlalu berharga, Tak dapatkah mereka pahami rasaku? Mereka bilang aku tak secantik dia, Mereka bilang aku tak sepintar dia, Mereka bilang aku tak sepopuler dia, Apa maksudnya? Kata mereka yang lain, Sahabat harusnya saling mendukung, Sahabat harus saling menghargai, Sahabat harus saling menyemangati, Tapi mengapa mereka seakan menjatuhkanku? Mengapa mereka membuatkua ragu? Mengapa mereka seakan menjauhkanku darinya? Apa maksudnya? Aku (mungkin) tahu maksudnya, Aku (mungkin) mengerti, Mereka bilang dia tak baik untukku, Mereka bilang karena aku terlalu berharga, Tapi benark

Love IX.7

Dalam sebuah kehidupan, Pasti ada hal yang bernama pertemuan, Dan di setiap pertemuan pastilah ada perpisahan, Dan perpisahan itulah hal yang sekarang paling aku takuti, Apalagi harus berpisah dengan orang yang ku sayang. Adalah sebuah hal terindah, aku mengenal kalian, Adalah saat terindah aku bersama kalian, Dalam suka duka kita bersama, Dalam tawa canda kita berbagi, Dan aku tak ingin keceriaan ini segera berlalu. Aku pernah ( atau bahkan sering ) berharap, Agar waktu berhenti saat sedang bersama kalian, Saat kita bersama menikmati hari, Belajar, bekerja, bercanda, bergembira bersama, Suka dan dukapun kita tanggung bersama. Tak pernah ada perselisihan antara kita, Yang ada hanyalah kekerabatan dan kekompakan, Tak ada iri, tak ada dengki, tak ada pula dendam, Bahkan saat salah satu diantara kita sedang dilandai badai, Kita tetap satu dalam keluarga. Ada banyak kenangan yang terukir rapi saat aku bersama kalian, Manis, pahit, masam bahk

Diary, 29 Maret 2012

"Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Aku tenggelam dalam lautan luka dalam. Aku terjatuh dan tak tahu arah jalan pulang. Aku tanpamu butiran debu." rumor - butiran debu ya, lagu itu emang cocok banget buat para galauers, termasuk aku juga sih. Nggak tahu kenapa selarang sering galau lagi, padahal kemarin-kemarin udah sempet 'sembuh' setelah bergalau-galau ria gara-gara si Aga, Aga juga sekarang udah sama si Ima sih, sobat aku sendiri, tega ya?! Tapi yaudah lah, biarin aja mereka bahagia, toh sekarang aku juga udah (mencoba) nggak peduli sama orang yang nggak peduli sam perasaan aku, kayak si Ima itu. Ups, udah deh nggak usah inget-inget dia lagi. By the way, anyway, busway, kemarin si Av udah sms aku, lumayan sih buat ngobatin kangen aku sama dia, tapi tetep aja, aku nggak pernah ketemu dia di sekolah, kangen juga lihat muka dia yang imut (hitam mutlak, hehe) (kalau ketahuan bisa dihajar aku). tapi kayaknya si Av mulai berubah deh, bukan berubah jadi

Diary, 27 Maret 2012

Rindu, ya itulah yang sedang aku rasa sekarang. Dia menghilang selama dua hari terakhir ini. Bukan, bukan menghilang secara simsalabim atau abrakadabra, tapi menghilang karena tidak pernah memberi kabar seperti hari-hari yang lalu, tak ada salam, tak ada lagi pesan. Tadi pagi aku melihatnya, hanya melihat, dia sedang berjalan berlawanan arah denganku, andai aku meneruskan langkahku setidaknya kami akan berpapasan, tapi aku menyerah, aku lebih memilih menghindar dan berbalik arah, mencari alasan agar aku bisa menghindar darinya, Kau ilang aku bodoh? ya, aku memang bodoh, bahkan sudah lama aku menyadarinya. aku berhasil menemukannya setelah lama aku mencari, tapi aku malah menghindar dari 'penemuanku' itu, oh Tuhan, bodohnya aku. Dan sekarang, kalian tahu apa yang terjadi padaku? Galau, resah, bimbang, dan teman-temannya, huh,dia benar-benar berhasil merusak perasaanku, memecah konsentrasiku, dan menghilangkan mood'q. Mau ngapa-ngapain jadi males, cuma gara-gara apa? dia b

Contoh Pidato Ketua Osis Dalam Rangka Perpisahan Kelas IX

Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua, Yang terhormat Kepala SMP Negeri 1 Grobogan, yang terhormat Bapak Ibu guru dan Staff Karyawan, serta teman-teman dan kakak-kakak yang kami sayangi. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di acara perpisahan ini dalam keadaan sehat wal-afiat. Terima kasih juga kami ucapkan untuk hadirin yang telah berkenan menghadiri acara ini. Hadirin yang terhormat, sekitar satu bulan yang lalu kakak-kakak kelas IX telah selesai melaksanakan ujian dengan baik, hasil yang di dapatpun sama baiknya. Ucapan selamatpun kami persembahkan untuk kakak-kakak yang telah berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan kini, saat perpisahan pun telah tiba, saat-saat yang mungkin bagi kakak-kakak adalah saat-saat yang menyedihkan. Sedih harus berpisah dengan sahabat-sahabat, sedih harus meninggalkan semua kenangan yang telah terukir rapi selama tiga tahun terakhir saat be