Selamat :)

Selamat

Hanya itu yang ingin aku ucapkan
Selamat karena telah membuatku percaya
Selamat karena telah membuatku jatuh
Selamat karena telah membuatku berharap
Selamat karena telah membuatku menyadari perasaanku sesungguhnya

Juga, Terima Kasih

Terima kasih karena telah membuatku percaya
Terima kasih karena telah membuatku jatuh
Terima kasih karena telah membuatku berharap
Terima kasih karena telah membuatku menyadari perasaanku sesungguhnya

Namun, mengapa?

Mengapa kau menjadi meragukan setelah aku percaya?
Mengapa kau tak mengulurkan tanganmu ketika aku jatuh?
Mengapa kau hanya menggantungkannya ketika aku berharap?
Dan mengapa kau menjadi berbeda setelah aku menyadari perasaanku padamu?

Adakah yang salah dengan sikapku?
Bukankah kau yang meminta kepercayaanku?
Bukankah kau yang memberiku harapan?
Ah, itu bukan harapan, itu kepastian yang tak tahu kebenarannya
Lalu mengapa sekarang berbeda?
Apakah sekarang sudah memasuki tahap seperti yang mereka kata?
Bahwa setelah ini aku akan menemui akhirnya?

Tapi lagi-lagi, mengapa?
Mengapa harus saat ini?
Mengapa harus saat aku mulai percaya?
Mengapa harus saat aku mulai jatuh semakin ke dalam?
Mengapa harus saat aku mulai tumbuhkan harapan?
Mengapa harus saat aku sadar bahwa aku mulai menyayangimu?

Ya, Aku menyayangimu



Rizki Firda Amalia
02 Juni 2014
Catatan kecil di kala senja
@kikyfirda_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Pidato Ketua Osis Dalam Rangka Perpisahan Kelas IX

Tempat Singgah

Maaf