Paragraf Persuasi
PARAGRAF PERSUASI
Paragraf
Persuasi adalah jenis
paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai
dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan,
atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apa yang
menjadi ajakan dari ide tersebut.
Paragraf persuasi memang
memiliki banyak kesamaan dengan paragraf argumentasi, bedanya paragraf persuasi
lebih cenderung menjadi sebuah ajakan.
Ciri-ciri
paragraf persuasi :
·
Persuasi berasal dari
pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
·
Harus menimbulkan
kepercayaan para pembacanya.
·
Persuasi harus dapat
menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis
dengan pembaca.
·
Persuasi sedapat mungkin
menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan
pendapatnya tercapai.
·
Persuasi memerlukan fakta
dan data.
Pendekatan Paragraf
Persuasi
Pendekatan yang dipakai
dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan
merangsang emosi.
Contoh :
1.Propaganda
kelompok / golongan, kampanye
Tujuannya agar masyarakat
mendukung partai, kelompok atau golongan tersebut.
2.Iklan
dalam media massa,lebaran, dsb
Tujuannya agar pembaca atau
siapapun yang melihat iklan tersebut membeli
barang atau menggunakan jasa tersebut.
Menulis Paragraf Persuasi
Langkah-langkah
menyusun paragraf persuasi
1.Menentukan
Topik dan Tujuan Dalam Paragraf Persuasif
Dalam paragraf persuasif,
tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung.
Misalnya, topik yang dibuat oleh penulis adalah “Menghidari pengaruh buruk nakotika dan obat-obatan
terlarang lainnya”.Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan
pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain
merupakan pembunuh berdarah
dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang lahat.
2.Membuat
kerangka Karangan Paragraf Persuasif
Agar susunan tulisan
persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya.
Susunan pembahasan yang
tepat untuk paragraf persuasif adalah susunan
logis dengan urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, pembaca langsung dihadapkan pada masalah
yang sedang dibahas.
3.Mengumpulkan
Bahan Untuk Paragraf Persuasif
Bahan dapat diperoleh
melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran
angket kepada responden.
Pada saat mengumpulkan
bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan
langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti Contoh : “Peneliti mengungkapkan bahwa
sebab-sebab seseorang dapat terjerumus
ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena
sebab lain (Sukartono, 1987:45)“ Artinya: Data tersebut diperoleh dari buku
karangan Sukartono yang diterbitkan
pada tahun 1987, halaman 45.
4.Menarik
Kesimpulan dari Paragraf Persuasif
Penarikan kesimpulan dalam
suatu karangan persuasi harus kita lakukan dengan
benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis.
Penarikan kesimpulan dapat dilakukan
dengan cara induktif atau deduktif. Contoh: Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan di beberapa kota besar di
Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah ....
5.Penutup
Paragraf Persuasif
Pada bagian ini penulis
akan memberitahukan inti dan maksud dari penjabaran
fakta-fakta yang ada dalam paragraf tersebut dalam 1-2 kalimat berupa ajakan atau himbauan yang
biasanya terletak pada akhir kalimat
(induktif). contoh: Oleh
karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota
ini dengan berbagai macam usaha.
Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang
tempat. Ini semua dapat
mengendalikan keindahan Kota Jakarta.
Komentar
Posting Komentar