21 Juni 2013 : Bingung
21 Juni 2013 : Bingung
Jum’at, 21 Juni 2013.
Dear pembaca setia blog saya (kayaknya cuma Nanda aja),
Saya pengen numpang curhat dikit nih,
soalnya saya lagi bingung. Jangan tanya sama saya kenapa saya bingung! Saya sendiri
juga nggak tahu kenapa saya bingung. Sampai siang, (jam 11.35 waktu saya nulis
ini) saya masih dilanda kebingungan yang mendalam. Galau kalau kata anak muda
zaman sekarang. Bukan. Bukan karena udah satu tahun sejak saya ketemu Raden Mas
Pemilik Hati tapi belum ada perkembangan sama sekali. Bukan, karena saya udah
move on dari do’i. Tapi karena kantong saya yang udah kebakaran karena
ditinggal penghuninya.
Kenapa kantong saya bisa kosong? Mari kita
flashback pengeluaran dan pemasukan bulan ini.
Pertama, ketika awal bulan. Saya nerima uang
sejumlah Rp. 530.000 dari orang tua. Buat bayar SPP Rp. 200.000, buat bayar
pramuka Rp. 30.000, dan buat jajan sehari-hari Rp. 300.000. Harusnya oke ya,
sebulan uang jajan tiga ratus ribu, ya lumayan lah buat beli nasi ayam sama es
teh manis tiap harinya. Tapi kenapa saya selalu merasa kurang? Apa jajanku yang
kebanyakan ya?
Uang Rp. 300.000 itu selain buat jajan
juga buat beli bensin sama pulsa. Kalau bensin satu bulannya itu Rp. 40.000,
berarti buat jajan sebulan Rp. 260.000, masih oke ya Rp. 8.666 tiap hari. Itupun
kadang dikasih sama mamak sendiri uang buat beli bensin. Bisa dihitung tiap
harinya Rp. 9.333 buat jajan. Oke dong ya. Tapi, anggaran buat beli pulsa
ituloh yang nggak ada (buat bensin juga nggak ada sih) jadi bikin saya
kelimpungan sendiri. Rp. 25.000 buat paket internet, sekitar seminggu sekali
beli pulsa, itu bikin uang jajan saya makin nipiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis pake banget.
Jadi, uang jajan Cuma tinggal Rp. 215.000 tiap bulan. Ini udah mulai nggak oke.
Ditambah buat kas perminggu. Emang sih, kasnya Cuma seribu seminggu, tapi itu
juga layak dihitung loh. Jadi, tinggal Rp. 211.000 sebulan. Itu baru kas kelas.
Buat kas ERC bulan ini kurang tiga ribu, jadi tinggal Rp. 208.000.
Bayangin aja, anak SMA jatah uang saku
perhari Cuma Rp. 6.933 perhari. Kalah sama adik saya yang masih SD dengan jatah
uang saku lebih dari Rp. 10.000 perhari (saya nggak tahu tepatnya berapa,
soalnya tiap adik saya minta uang pasti langsung dikasih). Oh iya, belum lagi
buat persiapan akhir semester ini, foto copy terus, nggak ada anggarannya men. Buat
kisi-kisi matematika, bahasa jawa, biologi, materi matematika, kisi-kisi
penjaskes, kisi-kisi sejarah, kisi-kisi kimia, contoh-contoh soal fisika,
penjaskes, sosiologi, TIK, ekonomi, dan kawan-kawannya. Itu nggak cukup duwit
Rp. 20.000 men. Emang sih, beberapa di
tanggung duwit kas, tapi lebih banyak yang bayar sendiri men. Kantong saya
nangis gila waktu itu. Kita kurangi aja Rp. 20.000 jadi, Rp. 188.000 di bulan
ini. Ditambah lagi persiapan buat kemker tanggal 26-27 besok. Emang sih,
kemarin udah dikasih uang Rp. 150.000 sama mamak buat beli jaket. Dan uangnya
pas! Sedangkan uang saya tinggal Rp. 50.000 dan saya masih butuh uang buat beli
perlengkapan ini itu. Belum lagi buat uang sakunya, dan besok minggu saya
berangkat evaluasi kerja ERC ke Banaran.
Setelah saya pikir-pikir, uang saya buat
apa aja ya? Padahal saya nggak jajan banyak waktu tes semester, dan tes
semester itu memakan waktu delapan hari. Harusnya saya hemat Rp. 50.133 dong
ya. Dan harusnya uang saya sekarang masih Rp. 87.731 ditambah Rp. 70.000 yang
dari bulan kemarin dan di tambah lagi uang Rp. 30.000 yang belum saya bayarin
ke DAT dan ditambah lagi uang Rp. 40.000 dari papi yang saya minta tadi pagi
dengan dalih buat iuran (padahal buat gantu uang tiga puluh ribu yang
seharusnya buat bayar kemker tapi malah tak buat jajan kalo nggak gitu ya buat
tambahan beli kadonya Nanda sama Jihan). Tapi kemana semuanyaaaaaa, dan dari
mana saya dapet uang Rp. 70.000 itu?? Padahal bulan kemarin saya juga borosnya
minta ampun karna bulan ulang tahun dan bulan saya ke WBL. Oh iya, uang
celengan (saya inget karena saya tersadar saya inget nukarin uang receh itu ke
mamak). Dan saya bongkar celengan karena deket ulang tahun Nanda sama Jihan. Dan
jadilah uang segitu buat beliin Nanda sama Jihan kado.
Saya bingung. Dengan uang Rp. 50.000 saya
harus bisa beli senter dan cemilan. (kalau perlengkapan MCK dan perlengkapan
makan kan bisa bawa yang ada dirumah, kebetulan Mamak masih punya persediaan
sabun dan odol).
Terus kalau gitu saya uang sakunya
gimanaaaaaaaaaaaaa?? Nggak mungkin kan minta mamak lagi. Mamak udah ngeluarin
duwit banyak buat bayar ini-itu. Saya kan kasihan. Nggak tega minta mamak. Moga-moga
aja mamak dengan suka rela ngasih uang saku buat saya (walaupun nggak mau
berharap lebih, sakit kalau nggak kesampean). Atau mungkin readers mau ngasih
uang saku buat saya? Buat dompet saya yang sekarang lagi nangis? Kalau mau
nyumbang kirim aja ke alamat berikut :
Perum Mangunjiwan Permata
Asri Tahap 2, Blok G2 Nomor 10, RT 03 RW 08 Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.
Atau di :
Rizki Firda Amalia, SMA
Negeri 1 Demak, Kelas X.9. Jalan sultan patah/katonsari No. 85 (0291) 685 241
Demak. Kode Pos 59516.
Kalau bisa cepet ya, soalnya besok udah
mau nerima rapot. Jadi otomatis saya bukan X.9 lagi. Cepet ya, saya tunggu loh.
Rizki Firda Amalia
@kikyfirda
Komentar
Posting Komentar